Setahun yang lalu

31 12 2009

Assalamu’alaikum…..

Ga terasa waktu itu terus bergerak meninggalkan masa lalu kita dan kita dihadapkan pada berbagai banyak jalan yang bisa kita pilih. mau ke kanan monggo, ke kiri silahkan, atau ke cebur kali karena kehabisan jalan….hayuuuk ajah…LOL..

Btw, tepat setahun kemarin, saya menjalani yang namanya sekolah menyetir di Qatar dan selama seminggu saya menjadi anak murid sekolah mengemudi. Selama seminggu saya diajarkan bagaimana menghadapi kondisi jalan di Qatar dan terutama dalam menghadapi tingkah laku para pengemudi di Qatar yang lebih serampangan dari Indonesia. Kok malah cerita soal gituwan….back to topic deh ya.

Disekolah ini saya di ajarkan bagaimana cara memarikirkan mobil diantara dua mobil secara paralel atau pocket parking (kalo di Indonesia kalo gag salah nama khususnya parkir paralel), bagaimana menghadapi roundabout (bundaran) dan overtaking yang benar (walaupun gag diajarin mahh..udah bisa) dan paling utama adalah bagaimana beradaptasi dengan stir kiri (saya terbiasa bawa mobil stir kanan. Baca Indonesia).

Setelah selesai sekolahnya, kita akan menghadapi yang namanya ujian dan disini terdapat 3 ujian yang harus di lewati yaitu Roadsign Test, Pocket Parking Test dan Road Test dan berita terakhir yang saya dapat tuh ada L test.

Pertama tuh Sign Test atau Tes Rambu-rambu. Tes ini adalah sebuah tes yang gampang-gampang susah. Karena mengandalkan daya ingat yang lumayan kuat. Kenapa untuk bagi yang biasa nyetir, akan sering melihat rambu lalu lintas akan tetapi mungkin hanya sedikit yang kenal sama namanya apalagi dalam bahasa inggris. Dan pengujinya itu asal tunjuk rambu dan kita harus siap untuk menyebutkan namanya.

Kedua tuh Pocket Parking Test. Mungkin nama lainnya itu parkir paralel diantara dua mobil. Disini calon pemohon SIM harus memarkirkan mobilnya diantara 2 mobil dan itu bukan pekerjaan mudah bagi orang yang belom pernah menyetir dan juga untuk saya. Terbukti dengan gagalnya saya pada ujian pertama.

Ketiga tuh Road Test. Ujian ini adalah ujian terakhir yang harus di lewati. Penguji meminta para pemohon sim untuk mengemudikan mobil dengan diawasi oleh polisi penguji. Dan tentunya di jalan sepi. Jika pada ujian ini para pemohon bisa melewatinya maka ia akan mendapatkan sim selang waktu 3 hari.

Yang uniknya, jika kita gagal pada salah satu ujian di atas maka kita hanya di wajibkan untuk mengulang bagian yang gagal saja, tidak keseluruhan. Contohnya saya gagal pada pocket parking test. Maka saya hanya mengulang pada pocket parking test saja dan saya harus membayar kalo ga salah QR 50. Dan disini gag ada yang namanya calo kayak di Daan Mogot umumnya di Indonesia…

Total biaya yang dikeluarkan semuanya berjumlah QR 1300 dan itu bebas calo….


Actions

Information

Leave a comment